Rabu, Mei 26, 2010

Hatiku adalah Taman Indah


Hatiku adalah sebuah taman,
yang indah karenamu.
Kalian adalah bunga yg tumbuh dan layu bergantian.
Dgn warna dan wangi yg slalu berbeda.
Kalian smua menceriakan...
Tak kusesali,saat kau layu
karna bunga yg lain akan tumbuh kembali.
Mengenangmu adalah kebahagiaan tersendiri buatku.
Mengenang candamu
adalah semangat tersendiri bagi senyumku.

Dilema Hidup


Gadis kecil itu, berlari riang.
Langkahnya ringan menerpa pasir dan debu.
Kerikil kecil yg tajam melukai,tak sedikitpun dihiraukannya.
Dia tetap tertawa meraih bahagia didepannya.
Sorak sorai menceriakan hidupnya, yakin setiap impian kan datang menyambutnya.
Kini gadis itu tumbuh dewasa,
telah mencapai sebagian dari tujuan hidupnya,
impiannya dahulu kala.
Tapi tak kuduga, langkah cerianya dulu kini gontai,
terasa berat walau hanya untuk menggapai sebagian lagi mimpinya.
Pengalaman hidup telah mengajarkannya menjadi dewasa.
Memandang hidup tak semulus yg dikira sebelumnya.
Gadis kecil yg slalu yakin mimpinya akan menyata,
kinipun takut bermimpi walau hanya mimpi biasa.
Inilah dilema hidup, semua bisa berubah,
semua tak mutlak dan semua adalah fana.
Satu harapan untuk gadis itu, kembalilah ceria seperti dulu.
Mulailah bermimpi lagi.
Ingatlah bahwa mimpimu jg yg tlah membantumu meraih setengah tujuan hidupmu sekarang.
Walaupun hidup penuh dilema, kau pasti tau pilihan mana yg terbaik.
Berusahalah dan tetap semangat. Impianmu menantimu didepan.

HARUS BAGAIMANA


Gelisah dalam keterpurukan.
Sepi berteman kesendirian.
Hitam kelam tertoreh menyakitkan.
Hatiku menjerit dalam kebisuan.
Air mata mengalir mengiringi kekaleman.
Smua menjelma menjadi tak terlihat.
Smua tenaga tercurahpun tak mampu merubah segala,
keadaan yg sudah dibuat olehNya.
Kegetiran membuahkan pilu,
dan kalimat yg tepat terucap adalah HARUS BAGAIMANA?
Agar smua menjadi indah, seindah mimpiku yg dulu,
semua berjalan seperti angan sesosok jiwa yg slalu optimis.
Ragaku hanya segumpal daging yg tak berarti,
jika hati tak tergerak untuk memaknai.
Smua biarkan keadaan,
keterpurukan yg sangatpun
berubah menjadi bahagia yg disyukuri.

Cinta itu Datang.....


Berawal dari sejumput tatapan dan senyum tersungging.
Sebuah hati bergetar, mengalirkan isyarat.
Satu rasa yg terasa indah dan mengagumkan.
Rasa yang membuat seluruh raga berfikir harus bersikap apa.
Pandanganku masih selalu tertunduk mencari arti rasa itu.
Sejuta rumus tak mampu memaknainya.
Sejuta kata jua tak mampu mengungkapkannya.
Sejak perkenalan itu hingga detik ini,
rasa itu masih slalu bersemayam dilubuk hati terdalam,
enggan tinggalkan peraduannya.
Rasa cinta ini, kuharap selamanya.
Memory of nov'04.

Peraduan yang Dingin....


Cold city, dec 28 2009. At 23.54.
Angin gunung yg berhembus,
membawa titik embun sang malam.
Jiwa yg sepi sendiri beradu dalam guratan lemah lukisan jiwa.
Tak ada warna tak ada rasa,
bagai mata yg menatap tanpa daya.
Dinginnya jiwa beradu dalam angan sang malam.
Meniti langkah terkadang bertemu saat kelam.
Lemah menjelma, katapun tertulis.
Asa, cita akankah datang.
Menjemput pergi dari kehampaan peraduan yang dingin.

Cintaku, Anugerahku


Aku lahir atas nama cinta.
Kata cinta ikut hadir dlm sebaris nama yg dihadiahkan padaku.
Saat pertama yg kuingat adalah keindahan cinta bersama keluarga,
bapak, ibu dan adikku.
Saat beranjak remaja, cinta monyet mewarnai hidupku.
Cinta pertama, kedua, sejati bahkan selamanya.
Cinta sebagai seorang anak, kakak, sahabat,
saudara, isteri bahkan cinta seorang ibu pernah kumiliki.
Sampai detik inipun cinta itu tetap ada,
bertambah besar seperti karunia.
Cintaku pada semua, yang abadi atau yg tidak.
Smga tetap menjadi anugerah yg tak terkira,
ketika hati masih sanggup mencintai.

Waktu......


Waktu adalah hal yg bisa menjawab smua pertanyaan.
Dengan berjalannya waktu, smua hal akan terungkap.
Indah, duka, hanya waktu yg tak mengabadikannya.
Tapi apakah kita hanya bisa melewatkanya?
Berharap dia yang akan memberikan jawaban?
Sayangnya, sang waktu juga yg tak bisa dikembalikan.
Jalannya akan terus sampai menuju akhir semuanya.
Penghabisan untuk smua insan.
Bisakah aku tak hanya melewatkannya dan menunggu jawabannya?
Mampukah aku memilihkan jalannya
dan menyiapkan smua hal untuk menyikapi jawabannya?
Apapun yg kulakukan, tetap saja waktu bukan kuasaku.
Tapi hal yg kulakukan untuk melewatkannya
harus bisa kupertanggungjawabkan.
Berat kehidupan ini tetap harus bisa kulewati.
Bahagia yg mengiringi harus juga bisa disyukuri.
tetap bijak mengembalikan smua keputusan untuk kita kembali.

Aku Mencintaimu Lebih Dari Semua Itu

Lama waktu itu berlalu, saat rasa nan mengagumkan itu datang.
Indah kusemai bibit cinta padamu, hingga berbunga dengan cantiknya.
Jiwa kita benar berpadu tanpa kusadari bagaimana awalnya.
Menjadikan hidup kita satu bagai senyawa yg tak terpisahkan.
Masa itu telah berjalan, berlari walau terkadang berhenti.
Tersenyum, tertawa sesekali membisu dan menangis.
Smua ada dan slalu ada bagai air yg mengalir, tak henti walaupun kadang kurang syarat makna.
Itulah jalan kita, ada dan slalu ada.
Namun ternyata smua itu tak melunturkan rasa itu, tak mengurangi makna cintaku padamu.
Sampai detik inipun, kurasakan rasa ini bertahan kuat, bersandar kokoh tak gentar.
Dan ternyatapun kusadari rasa cinta ini lebih besar dari yang kukira sebelumnya.
Rasa cinta ini tlah menghapus keegoan jiwa, kekosongan hati dan kelemahan raga.
Cintaku padamu besar, lebih dari yg kita tahu.
Jagalah cinta ini tetap di peraduanmu, menguasai singgasana hatimu dan mewarnai hidupmu, seutuhnya, selalu dan selamanya.